LAZISKU.ID – LEMBAGA Amil Zakat Infak dan Shadaqah Kemandirian Umat (LAZISKU) meluncurkan program Pusat Kesehatan Kemandirian Umat (PuskesKU), pada Kamis, 17 Maret 2022.
“Pusat Kesehatan Kemandirian Umat merupakan praktik dokter relawan LAZISKU untuk membantu masyarakat kecil (duafa) mendapat pelayanan kesehatan,” ujar Direktur Eksekutif LAZISKU, As’ad Nugroho dalam Peluncuran Pusat Kesehatan LAZISKU di Jalan Zaini, Kelurahan Gandaria Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Pusat Kesehatan LAZISKU merupakan pelayanan kesehatan gratis bagi kaum duafa, untuk membantu masyarakat mendapatkan konsultasi dan pengobatan dari para dokter relawan LAZISKU.
“Masalah kesehatan masih menjadi momok bagi masyarakat terutama warga ekonomi lemah. PuskesKU hadir untuk mengatasi masalah kesehatan dan pelayanan jemput bola di kawasan miskin kota yang membutuhkan layanan kesehatan,” tambah As’ad.
Ia menyebutkan selain beberapa lokasi di Jakarta, berbagai wilayah dan cabang LAZISKU di daerah akan menyusul mendirikan PuskesKU.
LAZISKU akan mengundang berbagai lembaga untuk kolaborasi dalam mendirikan PuskesKU baik kalangan dokter, tenaga medis, korporasi maupun instansi pemerintah.
“Masalah kesehatan harus menjadi kepedulian semua pihak termasuk Lazis karena kesehatan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat kecil,” tambah As’ad.
Usai Peluncuran PuskesKU tiga orang dokter Relawan LAZISKU yakni dr Buyung Berli, dr Syarifah Anne dan dr Nadya Woro Nastiti, memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat di kawasan jalan Zaini Kramat Pela dengan menghadirkan .
Ketiga dokter tersebut yang nantinya akan menangani operasional PuskesKU sehari-hari. Selain itu, ada tiga orang tenaga kesehatan (nakes) yang akan membantu melayani, masing-masing dengan kualifikasi: seorang lulusan SMK/D3 keperawatan, seorang SMK/ D3 Kefarmasian dan seorang D3/S1 Kesehatan Masyarakat.
Waktu pelayanan PuskesKU dari pukul 13.00 s.d 19.00 WIB, selama tujuh hari dalam sepekan. Menurut dr Buyung Berli waktu pelayanan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan masukan dari Lurah Gandaria Utara.
“Tadinya mau buka pukul 08.00-15.00 WIB, namun kita diminta untuk buka setelah jam pelayanan puskesmas tutup,” terang dr Berli.
Dr Berli menambahkan obat-obatan bagi pasien akan langsung disediakan oleh PuskesKu. Sehingga pasien tak perlu mencari obat ke apotik lagi.
Terkait rumah sakit rujukan, apabila pasien perlu mendapat perawatan lebih intensif, dr Berli menerangkan untuk saat ini belum ada kerja sama. Ke depan pihaknya akan mengupayakan kerja sama dengan fasilitas kesehatan lain, seperti Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa atau Rumah Sakit UIN Syarif Hidayatullah.
“Apabila pandemi Covid 19 sudah reda, maka PuskesKU akan melakukan kegiatan promosi kesehatan ke sekolah-sekolah dan pesantren-pesantren yang dikelola KBPII se-Jabodetabek, minimal sebulan sekali,” pungkasnya.***