LAZISKU.ID – Memasuki bulan Ramadhan 1444 Hijriah, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Kemandirian Umat (LAZISKU) KBPII menyemarakkannya dengan menggelorakan spirit Berbagi Tanpa Batas melalui kegiatan Berbagi Tuk Sesama (BTS).
Semangat Berbagi Tanpa Batas didengungkan LAZISKU KBPII di seluruh Indonesia dalam kegiatan Ramadhan dengan model yang berbeda-beda sesuai tuntutan kebutuhan daerah masing masing.
Pengalaman yang dialami salah seorang Relawan LAZISKU KBPII, Utami yang biasa disapa Tammy, cukup mengundang haru.
Sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk selalu bersyukur dikaruniai mata yang dapat melihat. Merasa itu sebagai suatu hal yang wajar. Sampai akhirnya bertemu salah satu penyandang tunanetra di pinggiran Kali Ciliwung, tepatnya di Jalan Swadaya I RT 012 RW 10 Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Dalam kegiatan Berbagi Tuk Sesama (BTS), Jumat (24/3), Tammy bertemu Mumuh (40 tahun) yang sejak lahir sudah buta. Mumuh hanya tinggal berdua dengan ibunya di rumah berukuran 4 x 4 meter persegi, karena bapaknya sudah meninggal.
Mumuh senang sekali didatangi Relawan LAZISKU KBPII dan mendapat bingkisan berupa sembako, pakaian dan uang tunai. Kegembiraan terpancar dari wajahnya, yang tersenyum walaupun tidak dapat melihat.
Pada usianya yang sudah 40 tahun, perilaku Mumuh masih seperti anak berumur 7 tahun, begitu polosnya menjawab beberapa pertanyaan dari Tammy.
“Tidak pernah pergi ke mana-mana, hanya tinggal di dalam rumah saja karena takut lubang,” jawab Mumuh saat ditanya Tammy sudah pernah berkunjung ke mana saja.
Mumuh pernah keluar dengan cara meraba-raba, namun pernah terjatuh membuatnya kapok.
Letak rumahnya di gang sempit dan jalanannya turun naik bertrap-trap tidak ada pegangan, menyulitkan bagi penyandang tunanetra seperti Mumuh.
Ketika Tammy menceriterakan bahwa Mumuh diberi baju koko, sarung, kaos dan handuk serta uang dalam amplop, Mumuh sangat senang sekali.
“Terima kasih,” beberapa kali Mumuh mengulang ucapannya kepada Tammy, membuat trenyuh yang mendengarnya.
Tammy hanya berandai-andai, kalau pemerintah punya akses terhadap data lengkap kependudukan, semestinya bisa mendapatkan data jumlah penyandang cacat, terutama yang tidak mampu. Sehingga penyandang cacat tunanetra seperti Mumuh dapat diberdayakan dan hidup layak karena memperoleh ketrampilan dan bisa produktif.
“Pada bulan Ramadhan ini mudah-mudahan banyak muzaki/donatur yang menyalurkan hartanya melalui LAZISKU KBPII untuk disalurkan kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa batas,” harap Tammy.
Bagi yang mau membayar zakat melalui LAZISKU KBPII, menurut Tammy bisa ditransfer ke rekening Bank Syariah Indonesia (BSI) 7100500072 an Lazisku KBPII.
“Sedangkan Infak dan Sedekah bisa ditransfer ke
Bank Muamalat 3240007127 an Lazisku KBPII,” imbuh Tammy.
Tammy juga mengingatkan untuk menghubungi Call Center HP/WA 0812 3300 4700 jika ada yang perlu ditanyakan dan Konfirmasi Donasi ke nomor HP/WA 0811 1220 685 bila sudah melakukan transfer.*)