LAZISKU.ID – Kolaborasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah Kemandirian Umat (LAZISKU) KBPII melakukan sosialisasi program pemberdayaan ekonomi berbasis jemaah mesjid. Kegiatan tersebut dilaksanakan Rabu (18/5) di Masjid Baitussalam Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Ustaz Sholeh selaku pengampu Program Penguatan UMKM di BAZNAS memaparkan kegiatan yang sudah dilaksanakannya.
“Alhamdulillah program ini banyak memberikan manfaat bagi masyarakat kurang mampu yang sudah menjalankan usaha untuk meningkatkan atau menambah ekonomi keluarga,” papar Ustaz Sholeh.
Lebih lanjut Ustaz Sholeh menjelaskan, program yang diampunya didedikasikan untuk memberikan kemudahan akses permodalan kepada pedagang kecil agar bisa meningkatkan usahanya. Karena tantangan keuangan menjadi problem utama di masa pandemi Covid 19, banyak pedagang yang gulung tikar hingga terlilit hutang melalui pinjaman online atau rentenir di tengah masyarakat.
Program pemberdayaan ekonomi ini sudah tersebar di beberapa provinsi dan telah memasuki tahun keempat. Sejak 2018, yang sebelumnya dilakukan berbasis desa atau kampung, mulai tahun ini difokuskan pada jemaah mesjid.
”Terkait capaian program tahun lalu, alhamdulillah mencapai 75% dana pinjaman bergulir, berjalan sebagaimana mestinya. Berarti dana tersebut dikembalikan dan memberikan manfaat kepada para pedagang, dimanfaatkan kembali di program yang sama atau ditambahkan lagi kepada jemaah masjid yang meminjam.
Ahmad Surahman dari Bagian Dakwah LAZISKU KBPII menyampaikan program Daipreneur.
“Salah satu program yang dicanangkan LAZISKU KBPII adalah Daipreneur, sangat sejalan dengan program pemberdayaan masyarakat melalui UMKM atau untuk melibatkan masyarkat binaan para dai preneur,” terangnya.
Surahman menjelaskan, secara konsep program, daipreneur merupakan dai yang mempunyai kemampuan berwirausaha, dan memiliki usaha yang telah ditekuni. Sehingga dai tidak memiliki ketergantungan ekonomi kepada jemaahnya.
“Dakwah berbasis wirausaha, sang dai langsung terjun ke masyarkat di level desa atau kampung dan diperkecil lagi dalam lingkungan masyarkat sekitar masjid yang mempunyai usaha,” lanjut Surahman.
Menurut Surahman Program Daipreneur menjadi sangat relevan dengan program BAZNAS Pusat memanfaatkan masjid sebagai pemberdaya umat. Sehingga bisa langsung menusuk ke jantung perekonomian masyarakat kelas bawah yaitu jemaah masjid.
“Dengan demikian fungsi, peran dan keberadaan mesjid semakin kelihatan di masyarakat,” tandasnya.
Teddy Azra, salah seorang pengurus DKM Baitussalam bersyukur atas terlaksananya program pinjaman untuk UMKM kolaborasi BAZNAS dan LAZISKU KBPII.
“Alhamdulillah, jazakumullah khair atas terlaksananya program ini. Semoga program pinjaman UMKM dari BAZNAS bekerja sama dengan LAZISKU KBPII ini dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat sebagaimana tujuan yang dicanangkan,” harapnya.
Ketua Bidang Ekonomi DKM Baitussalam M. Sabar yang juga pelaku UMKM penjual ayam goreng renyah, selaku penerima manfaat program, mengatakan programnya sangat membantu para pedagang kecil dalam mengakses permodalan.
“Yang terpenting adalah terhindar dari rentenir atau bank keliling,” tegasnya.
Yadi, salah seorang warga penerima manfaat program menyampaikan, “Alhamdulillah, bisa buat menambah modal usaha. Siapa tahu dengan pinjaman UMKM ini bisa tenang usahanya.”
Bendahara DKM Baitussalam, Abdurrahman menilai program pemberdayaan UMKM bagus.
“Daripada pinjam di rentenir. Semoga programnya berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk jamaah,” pungkasnya.***