Salah satu relawan LAZISKU, Mayang Intami, tanggal 5-14 Januari 2022 mengikuti program pembelajaran ‘Global Quranic Student goes to Turkiye’
Selama 10 hari, alumnus jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Jakarta tahun 2021 ini mengikuti kegiatan Student Exchange Turkiye 2022.
Bersama 10 anak muda lainnya, perempuan asli Jagakarsa Jakarta Selatan merasakan suasana Turki. Rekan-rekan lain berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Lampung, Jawa timur, Tangerang, Jakarta, dan lain sebagainya.
“Selama di Turki saya menjelajahi daerah Istanbul dan Bursa. Pada hari pertama kami belajar Alquran dengan Syeikh Abdurrahman Murad, guru kami dari Palestina yang tinggal di Turki,” ujar Mayang.
“Kami juga menapaki sejarah Turki Utsmani terutama tentang pembebasan konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih di panorama 1453. Selain itu kami juga mengunjungi Topkapi Palace dimana terdapat benda-benda penting peninggalan Rasulullah ﷺ dan para sahabat seperti pedang Rasulullah, tongkat Nabi Musa As, sarung tangan besi Nabi Yahya As, dan benda-benda penting lainnya. Tak lupa kami juga menjelajahi masjid-masjid bersejarah seperti Hagia Sophia, Blue Mosque, Mihrimah Camii, Fatih Camii, Sulaimaniye Camii hingga menjelajahi pegunungan salju abadi, Uludag,” tambah Mayang.
Selain itu, Mayang juga diajak berziarah ke pemakaman sahabat Rasul Abu Ayyub Al-Anshari, dan pendiri kesultanan utsmaniyah seperti Osman Ghazi dan Orhan Ghazi.
Mayang merasakan kesan yang sangat menakjubkan karena mendapat kesempatan belajar di tanah para kesatria Islam.
“In syaa Allah ilmu ini tidak akan berhenti di saya, terimakasih kepada para sponsor, terutama LAZISKU, semoga menjadi wasilah keberkahan para donatur,” tambah dia
Program Global Quranic Student Goes To Turkiye adalah program besutan Global Quranic Generation, Bandung.
Untuk mengikuti program ini peserta harus mengikuti kompetisi yang ketat selama 4 bulan. Selain berkompetisi peserta juga mendapatkan pelatihan mengenai unlock potential, Al-Qur’an dan study exchange.
Program Global Quranic Student Goes to Turkiye bertujuan untuk melahirkan generasi qurani yang akan menjadi Ambassador Islam di mata dunia.
“Dengan program ini diharapkan masyarakat atau pelajar Indonesia bisa lebih memperdalam pengetahuannya tentang Al-Qur’an dan sejarah kejayaan Islam Utsmani. Karena anak muda adalah tonggak peradaban dan sebaik-baik peradaban adalah yang berlandaskan pada Al-Qur’an,” pungkas Mayang.
Sementara itu Koordinator Bidang Pendidikan dan Beasiswa LAZISKU, Ahmad Syarifudin menyatakan, program mengikutkan pemuda dalam even internasional menjadi konsen LAZISKU.
“Kami ingin generasi muda memeliiki self confident sebagai bekal menjadi pemimpin di masa depan,” ujar Syarief.***