Lompat ke konten
Home » Berikanlah Sedekah Sebelum Terlambat

Berikanlah Sedekah Sebelum Terlambat

Setiap kali hendak berangkat tidur, perlu bertanya pada diri sendiri, “Hari ini apa yang sudah saya sedekahkan? Siapa saja yang sudah saya beri sedekah? Berapa orang?

Mengapa introspeksi seperti itu perlu dan wajib dilakukan, mengingat ada sebuah hadis tentang sedekah yang berasal dari sahabat Haritsah bin Wahab ra. Menurutnya Rasulullah SAW bersabda:

تَصَدَّقُوا فَإِنَّهُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ يَمْشِي الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ فَلَا يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا يَقُولُ الرَّجُلُ لَوْ جِئْتَ بِهَا بِالْأَمْسِ لَقَبِلْتُهَا فَأَمَّا الْيَوْمَ فَلَا حَاجَةَ لِي بِهَا

Bersedekahlah, karena nanti akan datang kepada kalian suatu zaman yang ketika itu seseorang berkeliling dengan membawa sedekahnya, namun dia tidak mendapatkan seorangpun yang (mau) menerima (sedekah). Lalu seseorang berkata, “Seandainya kamu datang membawanya kemarin pasti aku akan terima. Adapun hari ini aku tidak membutuhkannya lagi”.

Hadis tentang sedekah ini, diriwayatkan Bukhari dalam Shahih Bukhari nomor 1322. Ijmak ulama menilai hadis ini shahih. Ada dua hadis serupa yang diriwayatkan Bukhari dengan nomor 1335 dan 6587 yang juga dishahihkan ijmak ulama.

Selain Bukhari, Nasa’i juga meriwayatkan hadis bernada sama pada Sunan Nasa’i dengan nomor 2508, yang dishahihkan Muhammad Nashiruddin Al Albani.

Maksud hadis ini cukup jelas, agar umat Islam mau memberikan sedekah dari sebagian harta yang dimiliki. Masih beruntung bila masih ada orang yang mau menerimanya. Karena akan datang suatu masa saat tak ada seorang pun yang mau menerima sedekah, sebab semuanya sudah hidup berkecukupan.

Kandungan hadis tersebut juga merupakan salah satu cara Rasulullah SAW mengingatkan umatnya, jangan sampai terlambat bersedekah. Dalam kaitan ini ungkapan “lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali”, tak berlaku lagi.

Terlambat bersedekah karena datangnya masa sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW, membuat tak ada lagi orang yang bisa bersedekah, sebab tidak ada lagi orang yang mau menerima. Semua sudah hidup berkecukupan.

Ada juga keterlambatan hendak bersedekah karena faktor lain, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an Surat Al Munafiqun (63) ayat 10 sebagai berikut:

وَاَ نْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَاۤ اَخَّرْتَنِيْۤ اِلٰۤى اَجَلٍ قَرِيْبٍ ۙ فَاَ صَّدَّقَ وَاَ كُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ

Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”

Keterlambatan bersedekah yang ini karena faktor umur. Baru tergerak hendak bersedekah saat nyawanya hendak dicabut. Sudah tak berarti lagi.

Karena itu, momentum Ramadan 1443 H perlu dimanfaatkan bagi setiap umat Islam. Tak hanya diisi dengan berpuasa dan beribadah salat tarawih di masjid, serta ibadah lainnya. Melainkan juga dimanfaatkan untuk melatih diri bersedekah.

Masih bingung ke mana hendak bersedekah, berinfaq atau berzakat? Ke sini saja, Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Kemandirian Umat (LAZISKU). Catat nomor rekeningnya:

Rekening Zakat
Bank Syariah Indonesia (BSI)
7100500072 a.n. LAZISKU KBPII

Rekening Infaq dan Shadaqah
Bank Muammalat
3240007127 a.n. LAZISKU KBPII

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *