LAZISKU.ID – SABTU (28/5) malam selepas Isya, ada pemandangan yang berbeda di Masjid Baitussalam, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Sejumlah pelaku usaha mikro yang juga jemaah masjid berkumpul. Mereka adalah calon penerima manfaat Program Pembiayaan Usaha Mikro Berbasis Masjid hasil kerja sama BAZNAS Pusat dan LAZISKU KBPII.
Menurut Hilda Mataris, SE, MAP, dari Direktorat Keuangan dan SDM LAZISKU KBPII, malam itu ada kegiatan Pendampingan Relawan Program Pembiayaan Usaha Mikro Berbasis Masjid.
“Kami selaku relawan pendamping program pembiayaan usaha mikro berbasis masjid bertemu langsung dengan penerima manfaat program dan melakukan verifikasi data usaha penerima pembiayaan usaha mikro,” terang Hilda Mataris, relawan pendamping program kerja sama BAZNAS Pusat dan LAZISKU KBPII.
Hilda Mataris mengatakan di sela kegiatan tersebut, seluruh pemohon pembiayaan adalah pelaku usaha mikro dengan berbagai macam jenis usaha, seperti: warung sembako, warung gas dan air kemasan galon, warung kuliner dan aneka jajanan, warung pembayaran online tagihan listrik, PAM, pulsa, dan sejenisnya, bengkel motor, penjual aneka herbal, penjual peralatan dapur dan lain-lain.
“Hampir seluruh pemohon menyampaikan bahwa nantinya dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk menambah modal usaha dengan menambah bahan dagangan dan membeli peralatan usaha,” ungkap Hilda Mataris.
Salah seorang pemohon, Edward Benyamin alias Edo, pemilik sebuah bengkel motor, menyampaikan dirinya akan membeli spare part motor untuk stock di bengkelnya.
Dalam pendampingan tersebut juga didialogkan terkait komitmen pengembalian pembiayaan usaha.
“Akad pembiayaan ini berupa qardhul hasan, bentuknya pinjaman yang harus dibayar sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah ditentukan oleh BAZNAS Pusat yaitu selama 10 bulan,” papar Hilda.
Lebih lanjut Hilda memaparkan, dari 35 kuota pelaku usaha mikro yang diberikan BAZNAS, sudah 25 orang pemohon yang telah mengajukan formulir permohonan pembiayaan.
“Namun yang hadir dalam pertemuan tersebut baru 16 orang, 9 orang lagi akan dilanjutkan pada hari berikutnya. Sisa kuota akan dimaksimalkan dan berkoordinasi dengan pengurus Masjid Baitussalam,” tambahnya.
Salah satu upaya yang nantinya akan dilakukan menurut Hilda adalah memberi kesempatan kepada Remaja Masjid Baitussalam yang selama ini aktif berjualan kuliner di lingkungan sekitar Masjid Baitussalam.
Ditambahkan Hilda, relawan pendamping akan memberikan pembinaan dan dukungan penuh kepada pelaku usaha mikro dari kalangan milenial.
“Ke depan diharapkan kalangan milenial ini bisa menjadi da’i prenuer binaan LAZISKU KB PII. Hal ini sejalan dengan salah satu program unggulan Lazisku KB PII, yaitu Da’i Prenuer,” pungkas Hilda.***